Selasa, 18 Oktober 2011

Leishmania sp.


Leishmania sp.

Disusun untuk Memenuhi Tugas
Mata Kuliah Parasitologi II
Dosen Pengampu: dr. Sri Suwarni


















Disusun oleh:

Asri Wulandari              A101.14.006
Atika Lintang Permata   A101.14.007
Ayu Nurmitasari            A101.14.008
Farida Tri Nuraini                   A101.14.017
Gani Septa Anggara      A101.14.019


AKADEMI ANALIS KESEHATAN NASIONAL
SURAKARTA
2011



BAB 1
PENDAHULUAN

A.  Definisi
Genus Leishmania sp. termasuk golongan flagelata yang hidup di dalam aliran jaringan dan merupakan penyakit yang cara penularannya melalui gigitan serangga dan ada nya serangga ini sangat diperlukan untuk kelangsungan hidupnya.
B. Morfologi Umum
Leishmania:
1.   Berbentuk lonjong
2.   Berdiameter 2 mikron atau dengan ukuran 3-4 x 2 mikron.
3.   Tidak mempunyai flagelata.
4.   Terdapat axonema, 1 nukleus, blefaroplas, dan kinetoplas.
5.  Bila diwarnai dengan giemsa atau wright, maka nucleus dan kenitoplas akan merah sedangkan sitoplasma berwarna biru.
6.  Stadium Leishmania hanya terdapat di dalam tubuh tuan rumah (manusia).
7.  Leishmania hidup intra selluler dan berkembang biak dengan membelah dua.
Leptomonas:
1.  Berbentuk panjang dan berukuran antara 14-20 mikron.
2.  Mempunyai flagella pada posterior
  Terdapat nukleus dan kinetoplas yang bekerja sebagai inti flagella.
3.  Stadium ini terdapat di dalam tubuh manusia.
4.  Berkembang biak dengan membelah memanjang.

C. Siklus Hidup
                                                         Gb.1 siklus hidup Leishmania sp.



Vektor Leishmania sp. adalah sand fly betina termasuk phlebotomus. Stadium promastigote dari Leishmania masuk dalam tubuh host melalui gigitan sand fly.
Promastigote masuk dalam berbagai sel pagosit dan melepaskan flagelanya dan berubah menjadi amastigote. Amastigote membelah dengan binary fission dalam sel host. Hingga beberapa waktu mereka menyebar dan meninggalkan sel lalu pindah ke sel yang baru.
Penyebaran infeksi ke vektor terjadi saat vektor menghisap sel host yang mengandunng parasit. Dalam tubuh vektor, amastigote secara cepat berubah menjadi promastigote.
Promastigote menghasilkan substansi mirip gel yang disebut PROMASTIGOTE SECRETORY GEL (PSG). PSG membentuk Bloked fly yang menghasilkan pengulangan kebiasaan dari lalat.



BAB II
ISI

A. Leishmania donovani
Sering disebut dengan penyakit Kala-azar atau penyakit hitam, Leishmania visceralis, demam dumdum (dumdum fever), tropical sphlenomegaly. Sikus hidup vektor serangga yang penting ialah lalat phlebotomus. Selain manusia, anjing merupakan hospes yang penting.
1.    Epidemiologi
Banyak di temukan di seluruh benua kecuali Australia, yaitu: di Eropa sekitar laut Mediterania, di Asia (Tiongkok, India, Asia Tengah, dan Asia Tenggara), di Afrika Utara dan Timur, dan Amerika Tengah dan Selatan.
2.    Patologi
Ditemukan di dalam sel retikulo-endotel di limpa, hati, kelenjar limfe. Masa tunas biasanya 1 sampai 4 bulan,tetapi mungkin juga lebih lama. Demam yang mula- mula timbul, yang berlangsung 22 sampai 4 minggu, biasanya menggigil dan berkeringat, perubahan kulit timbul berwarna hitam karena pigmen atau daerah dengan hipopigmentasi dengan sedikit parasit.
3.    Diagnosis
Diagnosis dapat juga ditegakkan dengan test ikat komplemen dan test zat anti fluoresen. Test formol- gel atau flokulasi non- spesifik yang lain dapat digunakan untuk memeriksa (screen) penderita di klinik.

4.    Pengobatan
Memerlukan istirahat, makan makanan yang mengandung banyak protein dan vitamin, antibiotik untuk infeksi bakteri sekunder.
5.    Pencegahan
Mengurangi sumber infeksi.


Gb.1 Leishmania donovani (promastigote)

B. Lieshmania tropica
Penyakit oriental sore, Delhi ulcer, Aleppo, Dehli atau Bagdad boil, Leishmania cutis. Parasit bentuk Leishmania dan bentul leptomonas sama seperti Leishmania donovani. Dalam sediaan hapus berasal dari luka kulit,adapun ada 2 tipe yakni:
a.  Tipe Kering atau tipe urban yang berlangsung kronis dengan ulkus yang timbulnya lambat.
b.  Tipe Basah atau rural yang akut dengan ulkus yang timbulnya cepat
1.  Siklus Hidup
Hospes reservoir untuk tipe basah adalah binatang “gerbil dan tikus liar. Vektor serangganya ialah species Phlebotomus.
2.  Epidemiologi
Ditemukan endemic di Asia Kecil dan Asia Tengah serta Tenggara, dan sebagian kecil di Afrika Utara, Eropa Mediterania, dan Amerika Selatan serta Tengah.
3.  Patologi
Pada manusia terbatas pada jaringan kulit dan kadang-kadang pada selaput lender. Timbulnya ulkus,demam yang dapat menyertai timbulnya luka baru. Luka tanpa komplikasi sembuh dalam waktu 2-10 bulan. Meninggalkan parut yang berkerut dan terdapat depigmentasi dan sering kali menjadi cacat.

4.  Diagnosis
Apabila reaksi positif pada test kulit ditandai oleh daerah yang merah dengan papel yang terletak di tengah yang timbul setelah 88 sampai 15 jam dan mencapai maksimum dalam waktu 48 jam.
5.  Pengobatan
Luka dini dapat sembuh baik dengan pemberian infiltrasi dengan kuinakrin 1 sampai 2 ml sebagai larutan 10% di berikan setiap minggu untuk 1 sampai 5 minggu. Lukanya harus ditutup dengan perban supaya tidak kontaminasi bakteri lain.
6.  Pencegahan
a.    Penutupan ulkus mengurangi kesempatan untuk penularan melalui kontak atau vektor serangga.
b.    Meracuni binatang mengerat di dalam liangnya dalam pengurangan infeksi.
c.    Imunisasi aktif dengan organisme hidup.
                
Gb.2 Leishmania tropica

C. Leishmania braziliensis
Penyakit Leishmaniasis Amerika, Leishmaniasis nasopharynx, atau mucocutis, espundia, dan forest jaws
1.  Siklus hidup
Vektor Phlebotomus dan di antaranya binatang-binatang liar.
2.  Epidemiologi
Yucatan, Mexico, dan bagian-bagian Amerika Selatan. Penyakit ini lebih banyak ditemukan di luar kota daripada dalam kota. Banyak ditemukan pada pria dewasa karena berhubungan dengan pekerjaan sehari-hari.
3.  Patologi
Lesi permulaan pada gigitan, dimulai dengan suatu fokus bernanah, suatu fisura pada bibir, atau suatu papel kecil. Kemudian timbul ulkus yang tidak sakit dan berlubang dengan bergranula.
4.  Diagnosis
Leishmania braziliensis dapat ditemukan pada pemeriksaan mikroskop atau biakan bahan biopsi dan sediaan hapus dari tepi ulkus dengan indurasi.
5.  Pengobatan
Natrium antimonium tatrat dan stibofen dapat digunakan dalam pengobatan berturut-turut.

      
Gb. 3 Leishmania braziliensis









Daftar Pustaka

Brown, Harold W. 1979. Dasar Parasitologi Klinis. Gramedia: Jakarta
papodeestudante.com diunduh pada 18 Oktober 2011, jam 18.30 WIB

elearningbiologi.com diunduh pada 18 Oktober 2011, jam 18.30 WIB

           





Tidak ada komentar:

Posting Komentar